Mengenai Saya
kakara pulau
gunung dukono
potongan surga halmahera
“Potongan Surga” Ada di Halmahera Utara
- Jarang orang-orang dan media mengetahuinya, kalau “potongan surga” itu ada di Halmahera Utara. Tepatnya di pantai luari. Mungkin tidak berlebihan kalau mengatakan “potongan surga”. Karena selama ini indonesia maupun dunia mengetahui, tempat yang indah di indonesia hanya di Bali saja. Padahal kalau saudara-saudara berkunjung ketempat tersebut, pasti melihatnya dengan terkagum-kagum. Panorama laut yang sunggu indah, dengan tanjungnya yang mempesona. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik adalah daya tarik tersendiri pantai ini. Air lautnya yang jernih dan tenang sangat ideal untuk kegiatan berenang dan berperahu. Bagi pecinta snorkeling, di ujung utara pantai ini anda akan menemukan bunga-bunga karang dengan kualitas yang masih terjaga. Untuk menjangkaunya dengan perahu anda dapat meminta bantuan penduduk setempat.
Pantai Luari merupakan satu-satunya pantai dipesisir Halmahera Utara dimana anda dapat menyaksikan indahnya sunrise dan sunset. Berbeda dengan sunrise, sunset hanya bisa anda saksikan dari tanjung di sebelah utara pantai ini. Momen emas mentari yang sedang terbenam di punggung Gunung Tarakani adalah pemandangan yang spektakuler. Sayangnya tempat tersebut tidak di kelola dengan baik, sehingga masyarakat setempat menjadikan sebagai “WC umum”. Maklum mayarakat di desa tersebuat masih jauh dari tingkat kesejahtaraan, sehingga untuk membangun WC saja masih sulit. Setau saya WC yang ada di kampung tersebut hanya enam buah yang dibangun oleh pemerintah Almarhum om Suharto melalui dana IDT. Dengan penduduk yang jumlahnya kurang lebih 2000 jiwa, tidak memungkinkan untuk memakai WC dalam satu waktu. Sehingga penduduk setempat lebih memilih untuk membuangnya ke laut. Ini merupakan tanggung jawab penuh pemerintah pusat, maupun daerah. Untuk memperdayakan wisata-wisata di seantero indonesia, agar dunia internasional tahu bahwa wisata di indonesia itu bukan hanya di bali. tapi, di ujung timur indonesiapun ada. Dengan panorama keindahan yang tidak kalah saing.
Bagi teman-teman yang ingin liburan, silakan mencoba kepantai ini. Pintu gerbangnya belom ada penjaga. Tidak seperti Bali dan tempat wista lainnya. Masuk tempat ini tidak perlu anda membawa Dollar US. Cukup dengan modal sepuluh ribu, ojek-ojek akan mangantarnya sampai tempat tujuan.
Selamat mencoba!
——————–
warna-warni halmahera
Selain objek tersebut, tak kalah menarik jika kita menyambangi situs-situs peninggalan sejarah Kerajaan Islam m serta budaya dan seni tradisional yang cukup banyak sehingga objek dan daya tarik parawisata tersebut bila dikembangkan dengan sistem promosi yang terpadu dan didukung dengan ketersediaan infrastruktur wilayah yang nantinya mempermudah akses bagi para wisatawan baik asing maupun lokal dengan demikian sektor ini pada saatnya dapat merupakan penyumbang pendapatan daerah.
Saat singgah di pantai Dorume, saya dihadapkan pada hamparan pasir hitam yang sangat halus dan berkilauan oleh sorotan mentari timur Indonesia. Kilauan itu disebabkan karena pasir di Dorume mengandung biji besi. Selain itu, saya juga menyaksikan ombak laut yang besar di Dorume, sehingga bagi anda yang senang surfing, bisa datang ke pantai Dorume di Halmahera Utara khususnya pada bulan Desember untuk dapat menikmati sapuan gelombang besar bersama papan surfing anda.
Selain hamparan pantai berpasir putih, Maluku Utara juga memiliki beberapa telaga yang menawarkan keindahan panorama alam natural. Salah satunya danau Galela. Begitu menginjakkan kaki di tepian danau ini, saya melihat air yang begitu tenang dan jernih sehingga cocok untuk berenang, memancing atau pun mendayung. Tak selesai di sini, saat saya beserta rombongan menyambangi Telaga Biru, demikian sebutan yang diberikan penduduk sekitarnya, saya sekali lagi melihat air yang sangat jernih dengan warna kebiruan. Di Telaga Biru ini, menurut legenda, jaman dahulu para bidadari dari khayangan sering mandi di telaga ini. Ada yang unik di Telaga Biru ini, saat mata saya melihat setiap dedaunan yang jatuh ke tengah telaga selalu hanyut ke tepian, sehingga air telaga tetap jernih dan bersih.
Buat anda yang gemar wisata bawah laut, anda harus datang ke pantai Tagalaya, Bobale dan Taman Laut Tobotobo. Ketiga tempat ini konon sering digunakan para wisatawan untuk kegiatan menyelam. Di sini saya juga menjumpai beberapa wisatawan asing yang sedang menikmati keindahan wisata bawah laut di Tagalaya. Saat saya memberanikan diri untuk ikutan menyelam (pertama kali), saya menyaksikan secara langsung keragaman biota laut yang asri di tambah dengan hamparan pasir putih dan panorama pohon Bakau dengan merpati putih dan birunya.
Nah bagi anda yang suka menyaksikan secara langsung berbagai peninggalan sejarah perang dunia kedua, anda wajib datang ke daerah Kao dan Galela. Menurut sejarah, dahulu Kao merupakan basis pertahanan pasukan Jepang di kawasan Pasifik. Bekas peninggalan yang masih ada seperti empat meriam antik, dua bunker, landasan pesawat terbang, dan tiga kapal laut. Sedangkan di desa Pule kecamatan Galela juga dapat menemukan peninggalan perang dunia kedua antara lain dua meriam dan juga landasan pesawat. Di desa Samuda kecamatan Galela Barat, anda dapat melihat sebuah bunker peninggalan Jepang yang masih berdiri tuh.
Masih ada banyak lagi tempat-tempat menakjubkan yang bakalan memacu decak kagum kita setiap kali melewati atau singgah di pulau-pulau di Maluku Utara ini. Anda tentu pernah mendengar tentang Morotai. Nah, untuk sampai ke Morotai, jika terbang dari Jakarta diperlukan waktu sekitar tujuh jam. Setelah transit di Makasar, anda akan singgah terlebih dahulu di Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara. Jika kesulitan melanjutkan perjalanan Ternate – Morotai dengan pesawat terbang, tersedia jalur darat yang kemudian dilanjutkan dengan speedboat melewati Selat Morotai. Sekilas, perjalanan ini akan sangat melelahkan. Tapi anda tak perlu khawatir mengingat keindahan alam yang bertebaran di antero Maluku Utara, kelelahan itu dengan mudah terbayarkan. Sampai di Morotai, anda akan melihat langsung lapangan terbang dengan tujuh run way sebagai peninggalan sejarah dan saat ini hanya satu run way dibangun.
Nah, di sekitar 24 kilometer selatan Daruba, kota kecamatan di Morotai Selatan, anda bakal sampai di Pulau Sumsum, salah satu areal tempat tinggal McArthur saat berada dalam situasi genting. Di dekat dermaga kayu pulau ini terlihat sisa ponton-ponton Sekutu, walaupun sudah mengalami kerusakan akibat perjalanan waktu pemandangan ini menjadi begitu beda dan unik. Terlebih saat saya berjalam beberapa kilometer masuk ke pedalaman pulau, ada sebuah gua yang konon disediakan sebagai tempat persembunyian McArthur.
Tak jauh dari situ, terdapat Pulau Dodola dengan air laut yang jernih memamerkan padang rumput laut dan karang-karang elok yang bisa membuat para pendatang jadi malas pulang. Dodola terdiri dari dua daratan yang dihubungkan dan dikelilingi hamparan pasir putih. Ketika air laut pasang, pulau ini tampak terbagi dua menjadi Dodola Kecil dan Dodola Besar. Ketika surut, pasir putih menjadi "jembatan" indah yang membelah dua perairan.
Saat decak saja terasa tak cukup untuk mengagumi pesona Dodola, salah seorang dari rombongan mengatakan bahwa Dodola merupakan "tempat McArhur berekreasi". Situasi berubah jadi janggal. Seperti janggalnya membayangkan sumber mata air di Morotai, yang kini disebut Air Kaca karena kejernihannya, sebagai "tempat mandi McArthur".
Berakhirnya tulisan ini, bukan berarti habisnya tujuan wisata yang bisa ditemui di Maluku Utara. Ada puluhan lokasi lainnya yang tetap memikat, lengkap dengan jenis-jenis kesenian tradisional yang relatif terpelihara. Saat waktu terasa bergulir begitu cepat di Morotai dan dan tak terasa sudah tiga hari saya di Maluku Utara, banyak hal yang selama ini tak pernah saya temui di tempat lain. Bukan hanya keelokan panorama alam, wisata sejarah mau pun panjangnya perjalanan mengitari Maluku Utara melainkan betapa tiga hari itu tak cukup untuk menyambangi setiap pesona surga di kawasan timur Indonesia ini.
Anda tertarik! Silakan rencanakan perjalanan anda menyibak keelokan alam nusantara dan di Maluku Utara keamanan, kenyamanan serta kedatangan anda akan menjadi prioritas utama. Maluku Utara bukanlah Ambon seperti yang anda lihat ditayangan-tayangan televisi. Menyambangi Maluku Utara, saya seperti menyambangi sebuah surga di kawasan timur Indonesia. [halmaherautara.com
Selain keindahan alamnya, Dodola juga menyimpan banyak kenangan sejarah Perang Dunia II. Menurut para saksi sejarah, dahulu tempat ini sering dikunjungi Jendral McArthur dan pasukannya untuk berwisata. Pulau Dodola berjarak hanya 5 mil dari Daruba, ibukota Kecamatan Morotai Selatan.
Bagaimana transportasi ke sana?
Dari Tobelo tersedia kapal penumpang 3x seminggu ke Daruba-Morotai. Dari pelabuhan Daruba perjalanan ke Dodola dapat dilakukan dengan menyewa speedboat ± 20 menit perjalanan.
Terumbu karang dan beragam biota laut dengan kedalaman 2-10 meter dalam kondisi baik dapat ditemui diperairan pulau ini. Pepohonan bakau yang tumbuh di atas pasir putih (bukan lumpur) dan terumbu karang yang dapat dijumpai di sekitar akar bahar akan memberikan pengalaman tersendiri bagi anda yang senang menyelam.
Penduduk lokal yang sedang memancing atau 'bajubi' ikan adalah pemandangan menarik lain yang bisa dinikmati di lokasi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar